Jumat, 08 Juni 2012

JALAN KEBENARAN (Dari Alamat Sughro Ke Kubro) Bab.1


JALAN KEBENARAN

( DARI ALAMAT SUGHRO KE KUBRO )
                                                                    
Oleh :

H. M. SHOLYCHOEN MASYKOERI

YAYASAN BAITUL MUKMIN
SURABAYA
==============================================

KATA PENGANTAR


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah, Nabi Muhammad S.A.W adalah utusan-Nya. Katakanlah hai Muhammad bahwa Allah itu Esa. Allah itu tempat kita memohon. Tidak beranak dan tidak berbapak. Dan tidak sesuatupun menyamai-Nya. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Saya panjatkan puji syukur kepada Allah, bahwa dengan pertolongan-Nya, saya telah  berhasil menyusun risalah ini untuk pembaca sekalian, dengan harapan ada kepedulian terhadap ‘Jalan Kebenaran’ ini serta makin meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah. Semoga shalawat salam senantiasa dilimpahkan kepada utusan-Nya yang terakhir yakni Nabi Besar Muhammad S.A.W yang menjadi penutup sekalian Nabi dan Rasul serta dijadikan contoh terbaik bagi segenap umat manusia. Mudah-mudahan rahmat karunia-Nya selalu dicurahkan kepada sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Kepada para pembaca saya harapkan untuk dapatnya mengikuti risalah ini dengan pikiran yang cerah, dengan hati yang jernih dan dalam suasana yang hening; karena saya tidak bermaksud membuat cerita sensasi, tetapi menurut apa yang sebenarnya terjadi. Ini merupakan peringatan bagi mereka yang menyia-nyiakan tujuan hidupnya dan tenggelam dalam arus globalisasi menuruti hasrat nafsunya semata. Janganlah kiranya masalah ini dijadikan bahan perselisihan lebih-lebih tertawaan, karena apabila kita mau menelaahnya baik-baik, justru mengingatkan kita supaya segera sadar fafirru ilallaahi wa rasuulihii S.A.W.

Seperti telah diberitakan dalam surat-surat kabar di Jawa Timur pada pertengahan bulan April tahun 1963, tentang keadaan Ustadz Husnan (dahulu bernama Asnan) dari Kupang Gunung Surabaya, yang secara mendadak menjadi bisu dengan melalui proses yang ajaib. Penyakit tersebut diderita hanya selama 18 hari. Saya percaya bahwa penyakit bisunya itu bukanlah dibuat-buat dan bukan pula karena sesuatu maksud, sebab saya kenal betul kepadanya saat ia tinggal di Gubeng Sawah hingga pindah di Kupang Gunung Surabaya.

Selanjutnya saya ikuti terus perkembangan yang terjadi atas dirinya, hingga berhasil menyusun buku ini dan merupakan suatu peristiwa yang saya anggap penting, sebab pengalaman-pengalamannya mengandung hal-hal yang tidak boleh kita biarkan berlalu. Di lain pihak mungkin untuk pembahasan bagi para ahli sejarah.

Ustadz Husnan adalah seorang manusia biasa. Pengetahuan agamanya masih sedikit, lebih-lebih pengetahuan umumnya, tetapi dalam mengamalkan agamanya mungkin ia bersungguh-sungguh. Demikian pula pengabdiannya kepada  masyarakat tidaklah mengecewakan. Namun kalau Allah berkehendak, tidak seorangpun dapat menghalang-halangi kehendak-Nya.

Agar supaya tidak mempunyai rasa takut, cemas ataupun putus asa, selaku teman ia selalu saya dampingi dan ikut serta memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya; fatwa-fatwa yang diterima dari orang-orang tua, saya saya turut mendorong untuk dapatnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Saya yakin bahwa apa yang dialaminya selama ini bukanlah suatu kesesatan, bukan pula pengaruh setan, tetapi justru jalan kebenaran yang diridloi Allah S.W.T.

Tugas pertama yang harus dilaksanakan ialah membaca Al-Qur’an sebanyak 60 juta huruf Al-Qur’an yang harus dibaca oleh istrinya, ia hanya ditugasi menyemak. Tugas tersebut insyaAllah telah diselesaikan pada pertengahan tahun 1966. Tugas kedua ia disuruh mendirikan sebuah masjid di Kupang Gunung Surabaya. Alhamdulillah telah berdiri dan diresmikan pada tahun 1972, dan diberi nama oleh mbah Khudlori Mojoagung masjid “Baitul ‘Ilmin”.

Hal-hal yang perlu dikemukakan disini ialah pertemuan Ustadz Husnan dengan Raden Muhammad Surya Alam alias Mbah Bun yang konon usianya sangat panjang. Sebenarnya saya menghadapi kesulitan dalam usaha mengungkap tokoh tersebut karena sangat sedikitnya pengetahuan saya dan buku-buku yang saya miliki. Namun oleh bantuan serta perhatian beliau-beliau yang saya anggap lebih mengerti, akhirnya dapat saya jelaskan menurut apa adanya.

Kepada bapak Kol.(Purn).Drs.Sunyoto saya nyatakan terima kasih atas pemberian ijin serta diikutkannya juru potret Gatot Pramudiyanto. Juga terima kasih kepada bapak Kol.(Purn).M.Said yang telah menyediakan kendaraan guna kepentingan peninjauan tersebut.

Begitupun kepada para ‘Alim ‘Ulama dan cerdik pandai dari semua pihak yang dengan tulus ikhlas membantu usaha saya ini, antara lain : bapak Drs.Pitono (ahli sejarah), bapak Guswadi (ahli Metafisika), Habib Umar Alatas (ahli tafsir, hadits maupun sejarah), bapak K.H.Ahmad Zaini (mantan imam masjid Istiqlal), Prof.K.H.Syafii Karim (mantan rector IAIN Sunan Ampel) dan masih banyak lagi yang tidak saya sebut namanya. Semoga Allah S.W.T melimpahkan rahmat karunia-Nya kepada beliau-beliau tersebut.

Tak lupa kritik dan tegoran dari para pembaca selalu saya harapkan, karena saya mengakui sebagai insan yang lemah tentu tidak dapat terhindar dari kesalahan dan kealpaan. Hanya Allah S.W.T lah yang semata-mata tempat kebenaran dan kesempurnaan.
Akhirnya saya mohon taufiq dan hidayah serta perlindungan Allah dari kesalahan yang dapat membawa kepada kesesatan. Ya Alloh, karuniailah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Amin.

Surabaya, 12 - 2 – 1967
Penyusun :
            (Sholychoen Masykoeri)



PENGANTAR PENERBIT


Buku ini dicetak untuk pertama, kedua dan ketiga kalinya secara stensil pada tahun 1963 hanya yang pokok-pokok dan tidak mencapai 1000 eksemplar, kemudian mengalami cetak ulang sampai kelima kalinya pada tahun 1967 dengan mengalami sedikit tambahan-tambahan.

Pada cetakan keenam ini, isi buku mengalami tambahan-tambahan yang cukup besar dan ejaan-ejaan telah diperbaiki sesuai dengan ejaan baru yang disempurnakan. Secara keseluruhan isi buku ini dipandang perlu untuk zaman sekarang.

Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca.



BAB : I

PENDAHULUAN

Sebelum saya menceritakan inti dari risalah ini, lebih dahulu perlu kita kenali ilmu metafisika untuk dijadikan landasan pemikiran. Karena yang akan saya kemukakan ini justru suatu peristiwa gaib (paska ilmiyah) yang tidak mudah dicerna oleh akal pikiran begitu saja.

Agar kita tidak terperdaya oleh akal kita sendiri, marilah kita ikuti uraian Dr.Paryana Suryadipura (pakar metafisika) ini. Maksudnya ialah meminta perhatian kepada para pembaca untuk dijadikan pegangan sebagai petunjuk jalan ke arah mana kita harus menuju menemui sari daripada hidup yang sejati dan sekaligus akan menemukan kebenaran mutlak.

Manusia pada umumnya menilai kebenaran itu relatif; padahal sesungguhnya kebenaran itu ada yang bersifat umum dan ada yang mutlak. Kebenaran yang bersifat umum kebenaran yang diperoleh dengan ilmu pengetahuan yang bersifat corporeel yakni nyata, pun kebenaran yang mengenai moraal. Sedang kebenaran mutlak sampai sekarang masih terus ditelusuri oleh para ahli filsafat baik barat maupun timur; namun demikian masih belum memperoleh titik temu yang dapat memuaskan semua pihak.



1.  ILMU PENGETAHUAN

Tidak dapat disangkal bahwa dunia makin lama makin kacau dan sifat manusia makin lama makin kejam. Kenyataan ini tumbuhnya sejajar dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan tercapainya hasil tehnik yang gilang gemilang, tehnologi canggih.

Oleh karena tiap keadaan, tiap kejadian dan tiap peristiwa tunduk kepada hukum sebab akibat, maka keadaan dunia pada masa sekarang yang penuh dengan kekacauan dan permusuhan, perlu dikupas dan diselidiki apa yang menjadi sebab - sebabnya.

Dunia sekarang sedang dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan tehnik; oleh karena itu didikan yang diselenggarakan pada masa sekarang ialah didikan yang disesuaikan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan kebutuhan tehnik. Didikan yang didasarkan atas tuntutan ilmu pengetahuan dan tehnik ialah didikan yang mengutamakan  berkembangnya akal atau “verstand” semata.

Didikan yang mempunyai dasar – dasar demikian menghasilkan orang – orang yang cerdik pandai (intelectueel) yang mempunyai pikiran yang sehat, akan tetapi di dalam pandangan jagadnya mempunyai azaz –azaz pikiran yang salah. Pikiran yang salah dan filsafat yang mengandung kekhilafan walaupun kesalahan dan kekhilafan ini sangat kecil, dapat menimbulkan kerusakan atau kelumpuhan di dalam semua organisasi, seluruh masyarakat dan di dalam tiap tatanegara.

Lebih tinggi ilmu pengetahuan dan tehnik meningkat, lebih dalam pikiran manusia memusat pada keadaan yang dapat disaksikan dengan panca indra dan oleh karena itu lebih banyak manusia tertipu oleh bayangan dengan tiga ukuran (demensi) yaitu keadaan yang berjasad.

Keadaan demikian ialah akibat daripada aliran filsafat yang tumbuh atas dasar – dasar ilmu pengetahuan exact dan tehnik, yang lazim disebut realisme atau positivisme, yang selanjutnya menjadi sebab tumbuhnya egoisme (mementingkan diri sendiri), liberalisme (aliran memikir dan berbuat dengan bebas), materialisme (mementingkan benda), kapitalisme (mementingkan pemodal) dan akhirnya imperialisme (tuntutan dapat menguasai lain bangsa).

Tuntutan suatu bangsa dapat menguasai lain bangsa adalah sumber kesesatan yang mengikat dunia dan manusia di dalam rangkaian kesulitan, kesukaran, kekurangan dan kesengsaraan dengan berakibat pertentangan, persengketaan dan akhirnya peperangan.

Inilah semua hasil daripada akal atau verstand, hingga pikiran yang sehat dan dibanggakan tadi, terbukti tidaklah sehat. Pikiran yang benar atau amal yang baik, apabila memenuhi cita – cita atau angan – angan umat manusia yang tadi dan mengenai kepentingan umum, walaupun diucapkan sekejap atau dikerjakan sepintas lintas oleh seseorang yang tidak dikenal dan tersembunyi, akan menyinar bercahaya. Walaupun sekali waktu mengalami pudar namun kebenaran akan terus memancar dan sekali waktu akan menemui mangsanya untuk memancar tinggi.

Sebaliknya pikiran yang salah dan amal buruk merusak dan melumpuhkan semua tata tertib. Belum pernah dunia terjebak di dalam kecemasan dan kedustaan yang besar seperti sekarang. Faham – faham sesat lagi hebat meresap di dalam seluruh lapisan masyarakat, hingga manusia pada masa sekarang merasa terdesak dan tertekan ke dalam paksaan hidup yang bukan kodratnya; terombang – ambing dan terbanting – banting oleh gelombang loba tamak dan taufan angkara murka yang sedang menghampiri seluruh umat manusia.

Tidak dapat disangkal, bahwa hasil ilmu pengetahuan dan tehnik, di dalam muluk yang seindah – indahnya tidak disertai ketenteraman dunia, bahkan sebaliknya ; dunia bertambah erat terikat di dalam kesulitan dan manusia bertambah leluasa dan kuasa dapat membunuh sesama hidup dengan besar – besaran dengan memakai alasan : untuk keadilan, untuk demokrasi, untuk keamanan dan ketenteraman, bahkan ada yang memakai alasan untuk menunaikan utusan suci (mission sacre).

Manusia sebagai satu – satunya jenis makhluk yang dikaruniai kekuasaan dapat memikir tentang keadaan yang berjasad (corporeel) dan gaib (abstract), pada satu ketika harus sadar akan kesalahannya dan merubah cara berpikir dan berbuat menurut pokok qaidah (norm) yang sebenarnya.

Keadaan yang abstract lagi mutlak tidak lain hanya Tuhan Allah. Pikiran yang dapat ditingkatkan dari keadaan yang berjasad ke arah keadaan yang abstract terutama Allah, itulah yang sebenarnya dinamai memikir. Berhubung dengan itu maka perlu sekali untuk waktu ini didikan anak – anak kita tidak lagi melulu intelectueel (menurut kecerdasan) akan tetapi didikan harus didasarkan atas imbangan antara didikan intelectueel dan didikan kebatinan (spiritueel) agar angkatan baru ini tidak berpikir dan berbuat seperti setan yang menjadikan dunia sebagai neraka belaka. Jeritan dan ratapan dunia oleh karena itu demikian kerasnya, hingga orang tulipun dapat mendengarnya.

Pikiran yang masih terikat erat kepada kenyataan – kenyataan yang lahir, diantaranya pikiran dari mereka yang mengabdi kepada ilmu pengetahuan exact, perlu dibebaskan dari kecemasan dan kedustaan berupa kesesatan yang memandang dunia lahir ini sebagai hakekat. Disamping itu pengetahuan exact sendiri terutama ilmu alam, di dalam penyelidikannya telah memperoleh hasil yang mendekati hakekat, dengan diketemukannya bagian – bagian atom yang menyusunnya.


a      Ilmu Physica.

Menurut ilmu physica modern yang dinamai benda (materie) ialah timbunan tenaga di dalam susunan yang tetap, dengan kata lain adanya materie bergantung pada adanya energie (tenaga). Tidak ada energie, tidak mungkin ada materie atau jelasnya energie itulah yang terlebih dahulu ada sebelum adanya materie (benda). Menurut hukum kekekalan tenaga tidak ada energie yang hilang lenyap dengan tidak berubah menjadi keadaan atau lain energie.

Prof.Bolland mengatakan, bahwa tidak ada materie bebas dari energie dan tidak ada energie diluar materie. Ucapan Bolland ini hanya berlaku untuk dunia yang empiris – materialistis, bukan untuk alam yang metaphysic – immaterialistis yang semata – mata terisi dengan energie – energie yang tak ada batasnya, yang tak terhingga besarnya dan ada diluar materie. Jelaslah sekarang, bahwa energie itu pangkalnya materie dan energie ialah faham yang metaphysic dan immaterieel.

Menurut pendapat Aristoteles bahwa Tuhan adalah Actus Purus, berarti Energie Maha Suci. Memang “tidak ada daya (energie) yang tidak berasal dari Tuhan”.

Di dalam ilmu physica kita mengenal berbagai – bagai energie :

  1. Tenaga mekanik, ialah energie yang diadakan oleh keadaan materiel (berbenda) : tenaga yang lahir dari manusia, hewan, alat – alat, mesin – mesin, dan sebagainya. Energie ini ialah energie yang paling lemah dan timbul sebagai gerakan lahir yang dapat disaksikan dengan panca indra.

  1. Tenaga termik, ialah energie yang keluar dari hawa panas. Energie ini lebih besar adanya daripada energie mekanik, misalnya uap dari air mendidih yang dapat menggerakkan kereta api, kapal, mesin dan sebagainya.

  1. Tenaga kimik, ialah energie yang keluar dari proses kimia, diantaranya ada yang sangat hebat kekuatannya, misalnya ledakan dinamit, nitroglycerine, schietkatoen dan sebagainya.

  1. Tenaga listrik, yang kekuatannya telah diketahui oleh umum; kereta api listrik, mesin listrik, dan sebagainya.

  1. Tenaga atom, ialah energie yang keluar dari runtuhan atom di dalam electron – electronnya. Energie yang keluar daripada proses ini besar sekali. Misalnya 1 gram radium – emanatie, apabila runtuh didalam electron – electronnya akan mengeluarkan tenaga yang besarnya sama dengan jumlah tenaga dari 160.000.000 kuda.

  1. Tenaga radio actief, ialah energie yang keluar dari unsure – unsure yang radio actief, misalnya unsure radium, actium, thorium, protactinium dan uranium. Termasuk golongan energie ini ialah sinar tembus dari rontgen, sinar becquerel dan sinar gamma. Sinar – sinar ini terbukti terdiri dari electron – electron yang kehilangan sifatnya sebagai electron dan menggelombang menjadi sinar.


Menurut Dr.Fritz Khan electron – electron itu terjadi dari pusaran aether. Berhubung dengan itu maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa electron – electron yang kehilangan sifatnya di dalam hakekatnya electron – electron itu kembali menjadi aether. Proses ini selalu disertai oleh sinar yang mempunyai gelombang yang sangat pendek, hingga dapat menembus segala keadaan.

  1. Tenaga cosmic, ialah energie dari sinar cosmis yang mempunyai gelombang sangat pendek. Akibat dari energie ini sampai kini masih belum pula dapat ditetapkan, akan tetapi telah dapat dipastikan bahwa sinar ini tidak berasal dari sesuatu di dalam semesta alam kita.

Tenaga – tenaga yang berupa sinar  atau aether yang menggelombang dinamai tenaga electromagnetic. Tenaga yang berdiri sendiri dan tidak dapat berubah menjadi tenaga lain ialah gaya berat. Di dalam semesta alam telah diketahui banyak sekali sinar – sinar atau tenaga electromagnetic. Perbedaan dari tenaga – tenaga ini satu terhadap yang lain terletak di dalam panjangnya gelombang.

Di antara gelombang – gelombang electromagnetic ini hanya sinar cahaya yang bergelombang 0,000.07 – 0,000.04 cm yang dapat dilihat oleh mata kita, sedang lain gelombang tidak dapat dilihat. Adapun sinar cosmis, yang mempunyai gelombang yang paling pendek 0,000.000.000.01 – 0,000.000.000.000.1 cm, menyinari dunia kita dari tempat yang belum diketahui oleh kita. Dari pendeknya, gelombang sinar ini dapat menembus segala keadaan, pun dunia kita. Dengan sendirinya sinar ini dapat menembus otak dan hati kita, apa pengaruhnya atas otak kita belumlah diketahui.

Seperti diketahui, diterangkan bahwa sinar cosmis berasal dari sesuatu di luar semesta alam kita. Mungkin sinar cosmis ini dapat meruntuhkan aether di dalam zat yang paling halus, yang menjadi pangkal semua zat, benda dan keadaan. Apabila benar, maka sinar cosmis ini dapat dinamakan tenaga zat mutlak, absolute substantie.

b.    Atoom Physica.

Physica daripada atom dan intinya (nuclears) yang telah dipelajari oleh ahli – ahli atom sampai sedalam – dalamnya, walaupun akibatnya menjilma sebagai senjata yang sangat dahsyat, dipandang dari lain sudut, pengetahuan ini sudah dapat dipergunakan untuk membuka jalan luas dan jelas menuju kepada hal – hal yang sampai kini belum dapat didekati oleh rasio untuk disaksikan di dalam abstractie dan dimengerti hakekatnya.

Melangkah di atas jalan ini, dari alam lahir menuju ke alam abstract untuk akhirnya menemui hakekat, yang dasarnya diletakkan oleh atom physica, bukanlah gambaran yang tidak masuk akal, akan tetapi nanti terbukti bahwa inilah satu – satunya jalan yang dapat mengembalikan mereka yang telah jauh tersesat di dalam rimba exacta dan mathematica.

Atoom physica adalah ilmu pengetahuan exact. Di atas atom adalah alam daya semata, yang hypothetis akan tetapi tidak dapat disangkal adanya, oleh karena banyak peristiwa alamiyah yang tidak dapat diterangkan tanpa keadaan yang hypothesis ini.

Di atas yang hypothetis inilah dapat diabstractiekan letaknya Yang Mutlak. Untuk mengerti hubungan antara Yang Mutlak dan yang nisbi, maka kita harus menempuh jalan yang terbentang luas dan jelas antara kedua keadaan yang dimaksud ini. Dengan diketemukannya susunan daripada atom, maka benda (materie) sudah dapat didekati hakekatnya. Dan terbukti bahwa bagian – bagian yang terkecil adalah pemusatan daya semata.

Proton dan neutron menyusun inti daripada atom adalah padetan, sedang electron adalah ulekan daripada energie. Dengan pendapatan ini maka ilmu pengetahuan telah tiba pada batasnya. Batas antara yang nyata dan yang tersembunyi, antara yang fana dan yang baqa, antara yang materiel dan spiritueel, antara benda dan ruh.

Di dalam alam antara ini, ilmu pengetahuan dengan langkah setingkat lagi keatas dapat menemukan mahkotanya, yang pula menjadi pondamen daripada agama, ialah Tuhan, Hakekat Yang Terakhir. Di dalam alam antara ini, ilmu pengetahuan dan agama bersua, akibat ditemukannya susunan atom dan bagian – bagiannya.

b      Metaphysica.

Asal kata metaphysica ialah dari kata – kata : meta = luar atau sesudahnya atau disampingnya, physica = ilmu alam. Jadi arti letterlijknya ialah apa – apa yang ada diluar atau disamping alam. Dimana ilmu pengetahuan exact berakhir, disitulah permulaan dari ilmu metaphysica. Apa – apa yang tidak dapat diterangkan dengan ilmu pengetahuan alam kita pergunakan ilmu metaphysica. Jadi sebenarnya ilmu ini termasuk filsafat atau pengetahuan filosofis yang mendekati pengetahuan religion.

Pada suatu saat ilmu metaphysica akan menjadi ilmu physica biasa, jika sudah ada pembuktian nyata. Tidak bedanya dengan sebagian besar hypothese – hypothese dari ilmu pengetahuan exact pada abad – abad yang lampau, yang pada abad ke 20 ini bukan merupakan hypothese – hypothese (dugaan – dugaan) lagi, karena sudah menjadi kenyataan. Metaphysica adalah ilmu tentang dasar – dasar yang “tinggi” atau “dalam” dari hakekat.

Pada masa sekarang manusia mengenal dirinya sendiri dari pengetahuan dan emotie – emotienya yang mengatasi dirinya sendiri seperti telepatie, clairvoyance, cryptoscopie, dematerialisatie dan sebagainya. Pendek kata peristiwa – peristiwa pada dirinya yang tidak mungkin dapat diterangkan dengan akal. Oleh sebab itu metaphysica adalah pengetahuan yang sedikit mengenai Yang Mutlak atau Tuhan dan hakekat daripada tiap sesuatu, akan tetapi tumbuh lebih cepat ke arah pengetahuan tentang diri manusia sendiri, seperti telah dicita – citakan oleh Socrates. Jadinya metaphysica masa sekarang ialah ilmu manusia di dalam keseluruhannya di dalam integrasinya.

d.     Susunan Atoom.

Arti istilah atom menurut Demokritus (400 tahun sebelum Masehi) oleh para sarjana zaman sekarang tidak dengan sengaja salah dipergunakan, oleh karena istilah atom yang berarti tak dapat dibagi – bagi (a = tidak, toom = dibagi – bagi), terbukti masih mempunyai bagian – bagian yang lebh kecil lagi ialah : electron, proton dan neutron.

Proton dan neutron menjadi inti atom (nucleas), sedangkan electronnya berputar – putar mengelilingi intinya dengan kecepatan yang luar biasa. Adapun yang sesungguhnya tidak mempunyai bagian itu adalah atom yang sejati :
1.     Atoom daripada tiap – tiap keadaan (materie).
2.     Atoom daripada energie.
3.     Atoom daripada hayat.
4.     Atoom daripada ruh.
5.     Atoom daripada pikiran.
6.     Atoom daripada pembawa tujuan didalam dirinya sendiri dinamai intelectie.

e.     Atoom Energie dan Meta Energie.

Tenaga atom yang baru diketemukan rahasianya adalah tenaga atom yang diketemukan di dalam benda mati, yang tidak mungkin dapat dilepaskan dari tangan mereka yang  mengingini pemusnahan materiel untuk memperoleh keuntungan lahir. Tenaga atom yang belum diketahui adalah yang ada pada makhluk – makhluk hidup, yang pasti akan memberi kebahagiaan hidup.

Tenaga  atom mati akan membawa banyak kematian, sedangkan tenaga atom hidup akan memberi hidup dan kehidupan, adalah tenaga yang menghidupkan. Mencari hakekat tenaga atom hidup akan berhasil, apabila si penyelidik tidak didorong oleh nafsu – nafsu yang materialistis, oleh karena dua kenyataan yang bertentangan tidak mungkin dapat menghasilkan pendapat sebagai hasil kerja sama ; tidak mungkin kita memperoleh pengetahuan hakekat hayat dengan membunuh hewan percobaan.

Hakekat atom hidup hanya dapat diketahui rahasianya hanya oleh penyelidik  - penyelidik yang ingin membangun masyarakat yang akan mengindahkan nilai – nilai spiritueel. Nanti terbukti bahwa energie atom yang berasal dari benda hidup lebih berkuasa daripada energie atom yang berasal dari benda mati.

Maka tidak dapat disangkal bahwa di dalam semesta alam ini sebenarnya ada dua pangkal segala kenyataan, ialah bahan mati yang menjadi pangkal segala yang mati dan bahan hidup yang menjadi pangkal segala yang hidup, masing – masing untuk menjadi proton, neutron dan electron. Karena proton terjadi dari padetan aether dan electron terjadi dari pusaran aether, maka tidak dapat disingkirkan anggapan kita bahwa aether itu ada dua jenis. Aether yang menjadi pokok dari segala keadaan yang mati dan aether yang menjadi pokok dari segala keadaan yang hidup.

Apakah tidak lebih baik apabila diadakan patokan bahwa aether itu hanya ada satu jenis, ialah aether yang hidup, hingga semua electron dapat dianggap hidup karena semua mempunyai sifat bergerak ? Bagi mereka yang cenderung kepada aliran serba eka (monisme) memang anggapan ini lebih memuaskan, akan tetapi akibatnya melanggar kekuasaan Tuhan. Karena dengan ilmu pengetahuan yang makin maju, pada suatu ketika dapat menyusun bagian – bagian dengan segala alat – alatnya dari makhluk hidup yang paling sederhana dan menjadi hidup dengan sendirinya. Ini tidak mungkin, karena kita tentu mengerti bahwa kekuasaan mengadakan makhluk hidup hanya terletak di satu tangan, ialah Tuhan Yang Maha Esa.

Apabila electron – electron mati (ion – ion) runtuh dari susunannya ialah atom, maka tenaga yang keluar daripada proses ini ialah besar sekali. Tenaga yang keluar ini dinamai tenaga atom (atom energie).

Apabila electron – electron hidup (bion – bion) keluar dari susunannya ialah ruhani, maka tenaga yang keluar dari runtuhan ini ialah besar pula, akan tetapi gaib ; artinya tidak dapat disaksikan secara langsung. Tenaga yang keluar ini dinamai tenaga gaib (meta energie). Atom energie dan meta energie sebenarnya sama, hanya berbeda asalnya, yang pertama berasal dari benda mati dan yang kedua berasal dari benda hidup.

Berhubung dengan itu meta energie pada hakekatnya lebih tinggi derajatnya daripada atom energie.

NO.
ATOOM - ENERGIE

META - ENERGIE
1.
Pangkalnya : electron benda (ion).
Pangkalnya : electron hidup (bion).

2.
Terikat di dalam benda.
Bebas dari segala ikatan.

3.
Karena ikatan ini, atom energie tidak mempunyai kegiatan sendiri.
Dapat bergerak dengan kemauan sendiri dan dengan kecepatan kilat.
4.
Menjadi bagian dari benda mati.
Menjadi bagian dari makhluk hidup, oleh karena itu energie yang hidup.
5.
Passief, tidak mempunyai kehendak sendiri.
Actief, karena mempunyai pikiran dan budhi pekerti.
6.
Dapat dikerahkan menurut perhitungan.
Dapat dikerahkan atas tekanan kemauan yang teguh.
7.
Tidak dapat keluar dari benda.
Dapat bertindak di luar benda, hingga dapat meluas ke seluruh alam.
8.
Atoom energie dapat meruntuhkan susunan atom dengan hebat (atom bom).
Meta energie dapat pula meruntuhkan susunan atom (dematerialisasi).

Dengan adanya daftar di atas, bagi ummat islam tidaklah heran, sebab mereka percaya dengan adanya mu’jizat – mu’jizat yang dikaruniakan kepada para Nabi dan Rosul, adanya karomah – karomah atau ma’unah yang dikaruniakan kepada para Wali. Adapun istidroj yang diberikan kepada ahli – ahli sihir adalah sangat dilarang oleh Islam.

2.  BERBAGAI – BAGAI ALAM.

a. Alam Nasut atau dunia kebendaan.

Menurut kaum sufi, alam yang pertama ini dialami oleh manusia setelah ia dilahirkan. Bagaimana alam ini didiami oleh manusia dengan suka dan dukanya ? Tidak lain ialah dengan pertolongan badan lahir. Manusia yang hanya sadar akan alam Nasut, jiwanya akan bergantung kepada keadaan badan lahirnya, oleh karena jiwanya berasal dari tenaga – tenaga yang tertangkap oleh panca indra. Andaikata badan lahir atau jasmaninya terutama panca indranya mempunyai kekurangan, maka jiwa itu akan pula menderita kekurangan walaupun ia kaya dengan benda.

b. Alam Malakut.

Sesudah alam pikiran dan waham ; di dalam alam ini pikiran manusia tidak terbatas dan tidak terikat oleh benda. Alam ini lebih besar daripada alam kebendaan, bahkan alam ini berisi dengan semua keadaan dari semesta alam dan masih dapat menerima lebih banyak lagi keadaan. Juga telah tersedia semua rencana kejadian dan peristiwa. Alam ini ialah alam yang didiami oleh para malaikat.

c. Alam Jabbarut.

Alam ini berada diantara alam Nasut dan alam Malakut. Alam Jabbarut adalah alam atau daerah di dalam mana pikiran kita berkumpul dan beristirahat pada waktu kita tidur nyenyak. Pada waktu kita tidur nyenyak, bebas dari suatu impian, pikiran kita diisap seluruhnya oleh alam Jabbarut atau jelasnya oleh Aku – batin atau super – ego kita yang ada di dalam alam Jabbarut.

Alam Jabbarut ini ialah alam yang didiami oleh dewa – dewa, juga oleh lain – lain makhluk yang tak terlihat oleh mata kita, misalnya : gandarwa, hapsara, raksasa, jin(genius), setan, iblis, hantu dan sebagainya.

Oleh kaum mystiek, alam Malakut dan Jabbarut dapat disaksikan di dalam kesadaran, sedang orang biasa hanya dapat menyaksikan alam Nasut. Orang biasa dapat menyaksikan kedua alam tersebut hanya di dalam impian, akan tetapi bukan impian sebagai akibat sisa – sisa pikiran yang masih ada di dalam otak pada waktu mulai tidur. Impian yang dapat membawa kesadaran kita ke dalam alam Malakut dan Jabbarut ialah impian sebagai akibat pengembaraan atau gerakan ruhani kita ke dalam kedua alam tersebut.

d. Alam Lahut.

Ialah alam yang mengatasi semua alam tadi, yang terisi melulu Zat Tuhan, yang tak ada awal dan akhirnya, yang tak terbatas. Satu – satunya perkataan yang dapat diberikan ialah Yang Mutlak.


Manusia dapat melihat isi alam dengan mata batinnya (sensus interior) yang lazim dinamakan ma’rifat. Makhluk – makhluk yang bersemayam di dalam alam Malakut dan Jabbarut ialah makhluk – makhluk hidup yang bebas dari ikatan dengan inti atom, jadinya terdiri melulu electron – electron. Pun di dalam alam Malakut ini tempat tinggalnya arwah juga ruh – ruh nenek moyang kita yang telah suci. Selain itu ruh idlofi atau ruh kudus yang menjadi perantara antara Sabda Tuhan dan kejadian serta peristiwa, bersemayam pula di alam alam tersebut.

Selain menggerombol menjadi makhluk – makhluk hidup yang metaphysic, juga menjadi pembawa cita – cita atau angan – angan (idée) Tuhan yang pelaksanaannya diatur oleh makhluk – makhluk hidup yang metaphysic tadi hingga berlangsung dengan tertib dan teratur. Pendek kata alam – alam itu tadi selain menjadi tempat kediaman makhluk – makhluk hidup yang hanya terdiri daripada electron – electron bebas, juga menjadi sumber inspirasi, ilham atau intuitie, kasyf dan wahyu yang menjilma sebagai kitab – kitab suci. Kekuasaan dapat melihat di dalam alam ini adalah hanya dimiliki oleh orang – orang yang sempurna.

3.  ILHAM (INTUITIE), KASYF DAN WAHYU.

1.       Ilham, ialah bisikan sepintas lintas atau pikiran yang memberi semangat kepada seseorang. Ini bukan wahyu yang sebenarnya, oleh karena si penerima tidak diberitahukan di dalam ujud perkataan.
2.      Kasyf, ialah dari belakang tabir, seperti suatu silap mata ; pada keadaan ini seorang melihat suatu silap mata, baik di dalam tidur maupun di dalam sadar, atau di mana seseorang mendengar perkataan atau melihat tulisan atau tidak dengan sengaja mengucapkan perkataan itu.
3.      Wahyu, yaitu wahyu yang sebenarnya yang hanya dikaruniakan kepada Rasul – Rasul Tuhan. Ialah sabda – sabda Tuhan yang disampaikan kepada seseorang oleh malaikat Jibril.

Menurut Bergson bahwa pada manusia terdapat dua intuitie yaitu infra-intelectueel dan supra-intelectueel. Yang dimaksud dengan intuitie yang infra-intelectueel ialah intuitie yang menyertai anasir – anasir pikiran yang masuk ke dalam otak melalui panca indra. Pada manusia tidaklah melulu terdapat intuitie yang infra-intelectueel, oleh karena semua ilmu pengetahuan di dalam semua bagian – bagiannya harus menunjukkan obyectivitas yang tetap, ini terbukti tidaklah demikian. Lama kelamaan ilmu pengetahuan meninggalkan obyectivitas dan lama kelamaan ilmu pengetahuan tambah banyak mempergunakan lambang, sejajar dengan pergeseran penyelidikannya dari keadaan yang physis melalui keadaan yang hidup menuju keadaan yang metaphysic. Dengan anggapan bahwa kita mempunyai intuitie yang supra-intelectueel, maka dengan sendirinya antara infra dan supra harus ada perhubungannya.

Mata rantai perhubungan yang tertentu antara kedua ini memungkinkan kepada intuitie yang infra-intelectueel untuk meningkat ke arah intuitie yang supra-intelectueel. Dengan pertolongan supra-intelectueel intuitie pengetahuan kita tidak lagi terbatas pada khayal benda yang serba nisbi (relative), akan tetapi akan mengantarkan ilmu pengetahuan ke arah Yang Mutlak, ialah Tuhan.

Masuk golongan intuitie yang supra-intelectueel ialah kasyf, wahyu atau wahyul-matloew (wahyu yang diapalkan). Orang – orang yang tergolong mempunyai intuitie yang supra intelectueel ialah para wali, para nabi dan para ahli filsafat yang hasil pikirannya sampai akhir zaman tetap mempunyai harga, bahkan di dalam zaman modern ini menerima isbat dari fihak yang tidak disangka – sangka.

Berhubung dengan itu pusat akal dapat disinari oleh tiga kemungkinan :

1.       Oleh sinar dari jin, yang memberi intuitie kepada akal berupa ilham yang mengenai rasa keindahan dan kesenian, sedangkan para dewa memberi ilham yang mengenai kecintaan, keadilan dan hikmah.
2.      Oleh sinar dari budhi, yang memberi ilham tentang hakekat ; ilmu pengetahuan dan ilmu filsafat menerangkan intuitie daripadanya.
3.      Oleh sinar dari setan iblis yang mempengaruhi dua ilham tadi, hingga sebab terakhir dari dua intuitie tadi mengandung tujuan satanis.

Ditambah dengan nafsu – nafsu yang datang dari pangkal otak, maka hasil dari ilham –ilham ini akhirnya mengandung tujuan yang mementingkan hidup keduniaan. Oleh karena itu ilham – ilham ini dinamai intuitie yang infra-intelectueel.

Akan tetapi apabila pikiran kita ditingkatkan ke arah budhi, seperti dimaksud oleh Hegel, maka tenaga – tenaga pikiran tadi masuk ke dalam budhi dan oleh karena itu akan bebas dari pengaruh setan iblis. Di dalam budhi, pikiran ini sekarang menerima sinar dari alam Malakut yang berisi dengan malaikat, sabda Tuhan, cita alam, para arwah, ruh idlofi dan sebagainya.

Apabila pikiran kita terus kita runcingkan ke arah alam Lahut, maka kita akan menerima sinar dari isi alam Lahut, ialah sinar dari Tuhan Yang Maha Esa sendiri (Nur Ilahi). Ini adalah merupakan suatu kebahagiaan yang tertinggi bagi seseorang yang mencapai tingkatan hidup setinggi ini (ma’rifat).

a. Ukuran ke-empat.

Di dalam ilmu pengetahuan makhluk – makhluk seperti disebutkan diatas, dinyatakan sebagai makhluk – makhluk dari ruang ke-empat (dimensi ke-empat). Pawloski denga mempergunakan theorie dari Hinton dan peringatan dari Boucher memberi pelajaran, bahwa mereka yang dapat mempergunakan ukuran ke-empat (R4) dapat melihat bagian dalam dari segala badan benda, dengan tidak dihalang – halangi oleh dinding – dindingnya, bahkan ini tidak menjadi pertimbangan lagi. Lain daripada itu bagian – bagian luar dan dalam dari semua badan itu kelihatan oleh mereka seperti sama tingginya, jadi tidak bertumpuk – tumpuk, tetapi berjajar.

Maeterlink mengenangkan bahwa makhluk dari ukuran ke-empat barangkali dapat menembus badan kita seperti cahaya menembus hablur, untuk menimbulkan kesejahteraan atau malapetaka, kesehatan atau mati kepada kita dengan tidak diketahui atau diperduli oleh kita.

Alfred Taylor Schofield menyangka bahwa makhluk dari ukuran ke-empat mempunyai kekuasaan untuk dapat melihat semua keadaan dengan apa yang ada di dalamnya, tidak sebagai kenang – kenangan, tapi langsung.

Hinton mengadakan hypothese menurut mana kelahiran, kemajuan, kecerdasan, mati dan hidup, ialah tidak lain keadaan yang terjadi oleh karena makhluk-makhluk dari ruang ke-empat melewati ruang kita. Hypothese ini diperkuat oleh theori – theori dari perhitungan Prof.Karl Pearsen dalam bukunya “Stralende aether”.

Manusia sebagai pemimpin dari makhluk – makhluk hidup yang ada di dunia, sudah barang tentu di dalam jasad – jasadnya terkandung tunas dari (R4). Tunas dari R4 ini tidak lain ialah ruhani kita, yang halus sekali, tidak nyata, tidak dapat diraba, yang ada di dalam angan – angan, di dalam kenang – kenangan, penuh dengan daya gaib yang dapat mengadakan peristiwa – peristiwa ajaib.

Yang kita ketahui dari ruhani sekarang, ialah bahwa tempat tinggalnya ruhani itu di dalam ruang dari empat ukuran (R4) ialah ruang dari meta-geometrie, mempunyai sifat – sifat menurut hukum metaphysica dan mempunyai budhi pekerti yang dikenal di dalam ilmu meta-physica atau parapsychology.

b. Filsafat.

Ilmu filsafat yang didasarkan atas akal akan menghasilkan rasionalisme, sehingga bagi mereka yang mempelajari menurut cara – cara yang rasionalistis, tidak dapat kemungkinan untuk menerima kesan walaupun sedikit, bahwa dunia keadaan di dalam hakekatnya hanyalah gambaran daripada pikiran. Untuk aliran positivisme, pengertian tentang jiwa tidak lagi menarik perhatian dan proses memikir digambarkan sebagai proses kimia seerti diucapkan Koleschoot “Ohne Phosphor keine Gedanke”.

Menurut Auguste Comte, yang dimaksud dengan positief ialah rieel atau nyata, berfaedah, pasti dan tepat, berjasad (corporeel) dan adanya tergantung dari lain keadaan (relatief). Semua yang ada di atas atau di luarnya : Tuhan, ruh, hakekat hayat dan tenaga – tenaga, pendek kata semua yang berbau metaphysic dianggapnya tanggapan kalbu semata – mata atau impian belaka,mysticism anak –anak.

Positivisme membunuh kepercayaan terhadap adanya Tuhan yan mengatasi segala kenyataan yang diadakan oleh-Nya, terutama dari mereka yang menganggap dirinya ahli ilmu pengetahuan, akan tetapi hakekatnya ahli memikir yang sombong. Bukti dari matinya kepercayaan kepada adanya Tuhan  oleh kaum positief ialah ucapan himpunan kaum monis dari Hackel yang hanya mempercayai peristiwa – peristiwa di dalam alam menurut hukum – hukumnya dan menyangkal adanya makhluk – makhluk dan tenaga – tenaga di luar alam.

Kongres kaum memikir merdeka di Munchen pada tahun 1912 mengambil keputusan di antaranya : “Kesopanan yang berdasarkan agama itu tidak sopan, karena tidak mempunyai dasar di dalam dirinya sendiri, akan tetapi di luarnya. Tiap percampuran tangan dari agama dan kesopanan agama harus dianggap merugikan”. Fauerbach mengatakan bahwa Tuhan itu waham cita dan sumber yang tidak mempunyai dasar, penuh dengan kebohongan dan khayal, bertentangan dan kesimpulan – kesimpulan palsu. Sedang Oswald mengatakan bahwa pengertian tentang Tuhan telah dipenuhi dengan ilmu pengetahuan, hingga ini baginya tidak dapat disangkal lagi telah menggantikan pengertian Tuhan.

Kita bangsa timur mengetahui, bahwa pada umumnya mempunyai aliran falsafat atau pandangan hidup yang berdasarkan kebatinan ; akan tetapi oleh pengaruh ilmu pengetahuan exact dan tehnik barat yang sangat menyilaukan, maka sebagian besar dari bangsa timur tertekan di dalam tabung paksaan hidup yang bukan kodratnya. Ditambah dengan kenyataan, bahwa hampir seluruh bangsa timur dijajah oleh bangsa barat, hingga kebebasan untuk mengembangkan kebudayaannya sangat tertekan oleh penderitaan, kesengsaraan dan aturan – aturan yang memaksa mereka ikut serta hanyut di dalam arus kehidupan modern yang ditumbuhkan atas hasil ilmu pengetahuan dan tehnik.

Kemerdekaan bangsa timur seluruhnya berarti kesempatan tumbuhnya synthese antara kebudayaan barat dan timur dan ini berarti perubahan nasib seluruh umat manusia, dari umat manusia yang sengsara karena perselisihan, pertentangan, persengketaan dan akhirnya peperangan yang tak berakhiran, menjadi umat manusia yang bahagia, tenteram dan damai.

Aliran – aliran filsafat yang paling tinggi hanya mencapai tingkatan intuitie, artinya oleh ilmu filsafat baru diketahui, bahwa memikir kita sebenarnya harus mempergunakan bagian pusat akal yang menerima ilham yang datang dari luar panca indra.

Lain daripada itu belum ada satu aliran filsafat yang memperoleh hakekat kenyataan yang terakhir, oleh karena yang dicapai baru bagian – bagiannya. Selama dua ribu tahun ilmu filsafat barat belum dapat memecahkan soal – soal pokok. Mengetahui hakekat kenyataan yang terakhir berarti pula mengetahui hikmah. Ahli – ahli filsafat timur pada umumnya tergolong orang – orang yang sempurna, karena mengetahui hikmah dari tiap –tiap sesuatu.

Ilmu filsafat yang sebenarnya harus merupakan gerak pikiran yang meningkat ke arah kenyataan yang mutlak. Dengan lenyapnya kenyataan yang mutlak berhenti pula filsafat. Berhubung dengan itu filsafat yang berdasarkan positivisme atau gerak pikiran yang memusat kepada kenyataan yang nisbi (relatief), tidak mungkin dapat dipandang sebagai filsafat.

c. Agama.


Darimana datangnya agama ? Tidak mungkin dapat dijawab, karena kemana juga kita akan menjumpai orang, golongan, suku bangsa atau bangsa yang telah menganut suatu agama yang sesuai dengan tingkatan kemajuan pikirannya, dari animisme sampai monotheisme.

Ilmu sejarah tidak berkuasa untuk menyelidiki di dalam gudangnya, agama mana yang menjadi pangkal pokoknya semua agama. Pun ilmu pengetahuan tidak dapat memberikan keterangan secara ilmu jiwa, sebab tumbuhnya agama. Kenyataan ini menjadi bukti, bahwa rasa keagamaan masuk golongan nafsu yang tumbuh sendiri pada waktunya seperti lain – lain nafsu, yang oleh Islam dinyatakan fitrah.

Berhubung dengan itu maka di dalam tiap – tiap sanubari manusia bersemayam suatu nafsu yang mendorong manusia mencari Tuhan, dan oleh karenanya manusia mempunyai agama. Akan tetapi di dalam meraba – raba mencari Tuhan, sebagian dari umat manusia belum menemui tingkatan yang paling tinggi. Akibatnya tumbuh berbagai – bagai agama, yang masing – masing menyembah kepada jin, setan, dewa dsb. Atau apabila dengan intelectualism, logika dan bukti tidak dapat menemui Tuhan, Tuhan dianggap tidak ada. Hanya agama yang menyembah kepada Yang Satu (Absoluut Monistisch), itulah agama yang sempurna.

Fitrah manusia yang tumbuh untuk mencari sesembahan yakni Tuhan, adalah seperti kisah Nabi Ibrohim yang telah dilukiskan dalam kitab suci Al-Qur’an, oleh sebab itu agama hanya dapat diterangkan berasal dari Tuhan. Tuhan adalah syarat mutlak bagi berkembangnya agama. Wujudnya Tuhan dengan firman – firman-Nya itulah dasar dari tiap agama.

Kesadaran tentang adanya Tuhan ialah menyembah kepada Yang Maha Esa. Menyembah kepada yang Maha Esa menurut cara –cara yang telah ditetapkan oleh yang disembah yakni Tuhan, berarti menyembah menurut patokan agama , atau dengan lain perkataan menjalankan syari’atnya.

Pelajaran syare’at adalah pelajaran patokan dan hukum agama yang lahir, yang kita kerjakan dengan perbuatan lahir. Perbuatan lahir saja akan pula manjadi tabir dari hakekat. Maka untuk menembus tirai ini hingga menemukan hakekat, ialah apabila kita dalam menunaikan wajib terhadap agama, tidak berhenti di dalam syare’atnya saja, akan tetapi kita tingkatkan ke dalam tharekat (metode), hakekat bahkan sampai kepada ma’rifat.

Walaupun demikian, syare’at wajib kita kerjakan dengan sungguh, oleh karena kita mengenal sesuatu pertama – tama di dalam wujudnya, lahirnya lebih dahulu. Ibarat kita tidak akan dapat masuk ke dalam rumah apabila kita tidak terlebih dahulu berada di luarnya. Akan tetapi untuk dapat mengetahui suatu rumah luar dan dalamnya, maka kita tidak boleh tinggal diluarnya saja, kita harus memasuki pula.

Demikianlah kita mengenal sesuatu agama sedalam – dalamnya haruslah dapat dicapai dengan menyelami makna kebatinannya. Bagi agama Islam adalah tashawuf Islam merupakan suatu alat untuk mengenal kebesarannya.

Ilmu pengetahuan sejati, ialah ilmu pengetahuan yang di dalam penyelidikannya menuju ke arah Yang Mutlak. Ilmu pengetahuan sejati harus merupakan persiapan bagi religie, dan metaphysica atom itulah yang akan membuka selubung rahasia hidup dan kehidupan.

4 komentar:

  1. Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..

    BalasHapus
  2. AsslamuAssalamu.. salam sejahtera... Semoga Allah selalu memberi Rahmat dan kesehatan... Perkenalkan nama saya Amin Sugiarto dari Tebuireng Jombang Jawa timur.. saya juga santri Baiturrohman malang.. terimakasih atas buku yang telah di upload, semoga bermanfaat bagi banyak umat menjadi wawasan dan menjadi barokah.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum pak apakah saya boleh beli bukunya? 🙏

    BalasHapus
  4. assalamualaikum wr wb ada baiknya buku ini bisa didownload di playstore

    BalasHapus