JALAN KEBENARAN
(
DARI ALAMAT SUGHRO KE KUBRO )
Oleh :
H. M. SHOLYCHOEN
MASYKOERI
YAYASAN BAITUL
MUKMIN
SURABAYA
==============================================
KATA PENGANTAR
Dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tidak ada Tuhan yang patut
disembah kecuali Allah, Nabi Muhammad S.A.W adalah utusan-Nya. Katakanlah hai
Muhammad bahwa Allah itu Esa. Allah itu tempat kita memohon. Tidak beranak dan
tidak berbapak. Dan tidak sesuatupun menyamai-Nya. Sesungguhnya Allah berkuasa
atas segala sesuatu.
Saya panjatkan puji syukur
kepada Allah, bahwa dengan pertolongan-Nya, saya telah berhasil menyusun risalah ini untuk pembaca
sekalian, dengan harapan ada kepedulian terhadap ‘Jalan Kebenaran’ ini serta
makin meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah. Semoga shalawat salam senantiasa
dilimpahkan kepada utusan-Nya yang terakhir yakni Nabi Besar Muhammad S.A.W
yang menjadi penutup sekalian Nabi dan Rasul serta dijadikan contoh terbaik
bagi segenap umat manusia. Mudah-mudahan rahmat karunia-Nya selalu dicurahkan
kepada sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Kepada para pembaca saya
harapkan untuk dapatnya mengikuti risalah ini dengan pikiran yang cerah, dengan
hati yang jernih dan dalam suasana yang hening; karena saya tidak bermaksud
membuat cerita sensasi, tetapi menurut apa yang sebenarnya terjadi. Ini
merupakan peringatan bagi mereka yang menyia-nyiakan tujuan hidupnya dan
tenggelam dalam arus globalisasi menuruti hasrat nafsunya semata. Janganlah kiranya
masalah ini dijadikan bahan perselisihan lebih-lebih tertawaan, karena apabila
kita mau menelaahnya baik-baik, justru mengingatkan kita supaya segera sadar
fafirru ilallaahi wa rasuulihii S.A.W.
Seperti telah diberitakan
dalam surat-surat kabar di Jawa Timur pada pertengahan bulan April tahun 1963,
tentang keadaan Ustadz Husnan (dahulu bernama Asnan) dari Kupang Gunung
Surabaya, yang secara mendadak menjadi bisu dengan melalui proses yang ajaib.
Penyakit tersebut diderita hanya selama 18 hari. Saya percaya bahwa penyakit
bisunya itu bukanlah dibuat-buat dan bukan pula karena sesuatu maksud, sebab
saya kenal betul kepadanya saat ia tinggal di Gubeng Sawah hingga pindah di
Kupang Gunung Surabaya.
Selanjutnya saya ikuti
terus perkembangan yang terjadi atas dirinya, hingga berhasil menyusun buku ini
dan merupakan suatu peristiwa yang saya anggap penting, sebab
pengalaman-pengalamannya mengandung hal-hal yang tidak boleh kita biarkan
berlalu. Di lain pihak mungkin untuk pembahasan bagi para ahli sejarah.
Ustadz Husnan adalah
seorang manusia biasa. Pengetahuan agamanya masih sedikit, lebih-lebih
pengetahuan umumnya, tetapi dalam mengamalkan agamanya mungkin ia
bersungguh-sungguh. Demikian pula pengabdiannya kepada masyarakat tidaklah mengecewakan. Namun kalau
Allah berkehendak, tidak seorangpun dapat menghalang-halangi kehendak-Nya.
Agar supaya tidak
mempunyai rasa takut, cemas ataupun putus asa, selaku teman ia selalu saya
dampingi dan ikut serta memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya;
fatwa-fatwa yang diterima dari orang-orang tua, saya saya turut mendorong untuk
dapatnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Saya yakin bahwa apa yang
dialaminya selama ini bukanlah suatu kesesatan, bukan pula pengaruh setan,
tetapi justru jalan kebenaran yang diridloi Allah S.W.T.
Tugas pertama yang harus
dilaksanakan ialah membaca Al-Qur’an sebanyak 60 juta huruf Al-Qur’an yang
harus dibaca oleh istrinya, ia hanya ditugasi menyemak. Tugas tersebut
insyaAllah telah diselesaikan pada pertengahan tahun 1966. Tugas kedua ia
disuruh mendirikan sebuah masjid di Kupang Gunung Surabaya. Alhamdulillah telah berdiri dan
diresmikan pada tahun 1972, dan diberi nama oleh mbah Khudlori Mojoagung masjid
“Baitul ‘Ilmin”.
Hal-hal yang perlu
dikemukakan disini ialah pertemuan Ustadz Husnan dengan Raden Muhammad Surya
Alam alias Mbah Bun yang konon usianya sangat panjang. Sebenarnya saya
menghadapi kesulitan dalam usaha mengungkap tokoh tersebut karena sangat
sedikitnya pengetahuan saya dan buku-buku yang saya miliki. Namun oleh bantuan
serta perhatian beliau-beliau yang saya anggap lebih mengerti, akhirnya dapat
saya jelaskan menurut apa adanya.
Kepada bapak
Kol.(Purn).Drs.Sunyoto saya nyatakan terima kasih atas pemberian ijin serta
diikutkannya juru potret Gatot Pramudiyanto. Juga terima kasih kepada bapak
Kol.(Purn).M.Said yang telah menyediakan kendaraan guna kepentingan peninjauan
tersebut.
Begitupun kepada para
‘Alim ‘Ulama dan cerdik pandai dari semua pihak yang dengan tulus ikhlas
membantu usaha saya ini, antara lain : bapak Drs.Pitono (ahli sejarah), bapak
Guswadi (ahli Metafisika), Habib Umar Alatas (ahli tafsir, hadits maupun
sejarah), bapak K.H.Ahmad Zaini (mantan imam masjid Istiqlal), Prof.K.H.Syafii
Karim (mantan rector IAIN Sunan Ampel) dan masih banyak lagi yang tidak saya
sebut namanya. Semoga Allah S.W.T melimpahkan rahmat karunia-Nya kepada
beliau-beliau tersebut.
Tak lupa kritik dan
tegoran dari para pembaca selalu saya harapkan, karena saya mengakui sebagai
insan yang lemah tentu tidak dapat terhindar dari kesalahan dan kealpaan.
Hanya Allah S.W.T lah yang semata-mata tempat kebenaran dan kesempurnaan.
Akhirnya saya mohon taufiq
dan hidayah serta perlindungan Allah dari kesalahan yang dapat membawa kepada
kesesatan. Ya Alloh, karuniailah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di
akhirat. Amin.
Surabaya, 12 - 2 – 1967
Penyusun :
PENGANTAR
PENERBIT
Buku ini dicetak untuk
pertama, kedua dan ketiga kalinya secara stensil pada tahun 1963 hanya yang
pokok-pokok dan tidak mencapai 1000 eksemplar, kemudian mengalami cetak ulang
sampai kelima kalinya pada tahun 1967 dengan mengalami sedikit
tambahan-tambahan.
Pada cetakan keenam ini,
isi buku mengalami tambahan-tambahan yang cukup besar dan ejaan-ejaan telah
diperbaiki sesuai dengan ejaan baru yang disempurnakan. Secara keseluruhan isi
buku ini dipandang perlu untuk zaman sekarang.
Semoga buku ini bermanfaat
bagi para pembaca.
BAB
: I
PENDAHULUAN
Sebelum
saya menceritakan inti dari risalah ini, lebih dahulu perlu kita kenali ilmu
metafisika untuk dijadikan landasan pemikiran. Karena yang akan saya kemukakan
ini justru suatu peristiwa gaib (paska ilmiyah) yang tidak mudah dicerna oleh
akal pikiran begitu saja.
Agar
kita tidak terperdaya oleh akal kita sendiri, marilah kita ikuti uraian Dr.Paryana
Suryadipura (pakar metafisika) ini. Maksudnya ialah meminta perhatian kepada
para pembaca untuk dijadikan pegangan sebagai petunjuk jalan ke arah mana kita
harus menuju menemui sari daripada hidup yang sejati dan sekaligus akan
menemukan kebenaran mutlak.
Manusia
pada umumnya menilai kebenaran itu relatif; padahal sesungguhnya kebenaran itu
ada yang bersifat umum dan ada yang mutlak. Kebenaran yang bersifat umum
kebenaran yang diperoleh dengan ilmu pengetahuan yang bersifat corporeel yakni
nyata, pun kebenaran yang mengenai moraal. Sedang kebenaran mutlak sampai
sekarang masih terus ditelusuri oleh para ahli filsafat baik barat maupun
timur; namun demikian masih belum memperoleh titik temu yang dapat memuaskan
semua pihak.
1. ILMU PENGETAHUAN
Tidak
dapat disangkal bahwa dunia makin lama makin kacau dan sifat manusia makin lama
makin kejam. Kenyataan ini tumbuhnya sejajar dengan meningkatnya ilmu
pengetahuan dan tercapainya hasil tehnik yang gilang gemilang, tehnologi
canggih.
Oleh
karena tiap keadaan, tiap kejadian dan tiap peristiwa tunduk kepada hukum sebab
akibat, maka keadaan dunia pada masa sekarang yang penuh dengan kekacauan dan
permusuhan, perlu dikupas dan diselidiki apa yang menjadi sebab - sebabnya.
Dunia
sekarang sedang dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan tehnik; oleh karena itu
didikan yang diselenggarakan pada masa sekarang ialah didikan yang disesuaikan
dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan kebutuhan tehnik. Didikan yang didasarkan
atas tuntutan ilmu pengetahuan dan tehnik ialah didikan yang mengutamakan berkembangnya akal atau “verstand” semata.
Didikan
yang mempunyai dasar – dasar demikian menghasilkan orang – orang yang cerdik
pandai (intelectueel) yang mempunyai pikiran yang sehat, akan tetapi di dalam
pandangan jagadnya mempunyai azaz –azaz pikiran yang salah. Pikiran yang salah
dan filsafat yang mengandung kekhilafan walaupun kesalahan dan kekhilafan ini
sangat kecil, dapat menimbulkan kerusakan atau kelumpuhan di dalam semua
organisasi, seluruh masyarakat dan di dalam tiap tatanegara.
Lebih
tinggi ilmu pengetahuan dan tehnik meningkat, lebih dalam pikiran manusia
memusat pada keadaan yang dapat disaksikan dengan panca indra dan oleh karena
itu lebih banyak manusia tertipu oleh bayangan dengan tiga ukuran (demensi)
yaitu keadaan yang berjasad.
Keadaan
demikian ialah akibat daripada aliran filsafat yang tumbuh atas dasar – dasar
ilmu pengetahuan exact dan tehnik, yang lazim disebut realisme atau
positivisme, yang selanjutnya menjadi sebab tumbuhnya egoisme (mementingkan
diri sendiri), liberalisme (aliran memikir dan berbuat dengan bebas),
materialisme (mementingkan benda), kapitalisme (mementingkan pemodal) dan
akhirnya imperialisme (tuntutan dapat menguasai lain bangsa).
Tuntutan
suatu bangsa dapat menguasai lain bangsa adalah sumber kesesatan yang mengikat
dunia dan manusia di dalam rangkaian kesulitan, kesukaran, kekurangan dan
kesengsaraan dengan berakibat pertentangan, persengketaan dan akhirnya
peperangan.
Inilah
semua hasil daripada akal atau verstand, hingga pikiran yang sehat dan
dibanggakan tadi, terbukti tidaklah sehat. Pikiran yang benar atau amal yang
baik, apabila memenuhi cita – cita atau angan – angan umat manusia yang tadi
dan mengenai kepentingan umum, walaupun diucapkan sekejap atau dikerjakan
sepintas lintas oleh seseorang yang tidak dikenal dan tersembunyi, akan
menyinar bercahaya. Walaupun sekali waktu mengalami pudar namun kebenaran akan
terus memancar dan sekali waktu akan menemui mangsanya untuk memancar tinggi.
Sebaliknya
pikiran yang salah dan amal buruk merusak dan melumpuhkan semua tata tertib.
Belum pernah dunia terjebak di dalam kecemasan dan kedustaan yang besar seperti
sekarang. Faham – faham sesat lagi hebat meresap di dalam seluruh lapisan
masyarakat, hingga manusia pada masa sekarang merasa terdesak dan tertekan ke
dalam paksaan hidup yang bukan kodratnya; terombang – ambing dan terbanting –
banting oleh gelombang loba tamak dan taufan angkara murka yang sedang
menghampiri seluruh umat manusia.
Tidak
dapat disangkal, bahwa hasil ilmu pengetahuan dan tehnik, di dalam muluk yang
seindah – indahnya tidak disertai ketenteraman dunia, bahkan sebaliknya ; dunia
bertambah erat terikat di dalam kesulitan dan manusia bertambah leluasa dan kuasa
dapat membunuh sesama hidup dengan besar – besaran dengan memakai alasan :
untuk keadilan, untuk demokrasi, untuk keamanan dan ketenteraman, bahkan ada
yang memakai alasan untuk menunaikan utusan suci (mission sacre).
Manusia
sebagai satu – satunya jenis makhluk yang dikaruniai kekuasaan dapat memikir
tentang keadaan yang berjasad (corporeel) dan gaib (abstract), pada satu ketika
harus sadar akan kesalahannya dan merubah cara berpikir dan berbuat menurut
pokok qaidah (norm) yang sebenarnya.
Keadaan
yang abstract lagi mutlak tidak lain hanya Tuhan Allah. Pikiran yang dapat
ditingkatkan dari keadaan yang berjasad ke arah keadaan yang abstract terutama
Allah, itulah yang sebenarnya dinamai memikir. Berhubung dengan itu maka perlu
sekali untuk waktu ini didikan anak – anak kita tidak lagi melulu intelectueel
(menurut kecerdasan) akan tetapi didikan harus didasarkan atas imbangan antara
didikan intelectueel dan didikan kebatinan (spiritueel) agar angkatan baru ini
tidak berpikir dan berbuat seperti setan yang menjadikan dunia sebagai neraka
belaka. Jeritan dan ratapan dunia oleh karena itu demikian kerasnya, hingga
orang tulipun dapat mendengarnya.
Pikiran
yang masih terikat erat kepada kenyataan – kenyataan yang lahir, diantaranya
pikiran dari mereka yang mengabdi kepada ilmu pengetahuan exact, perlu
dibebaskan dari kecemasan dan kedustaan berupa kesesatan yang memandang dunia
lahir ini sebagai hakekat. Disamping itu pengetahuan exact sendiri terutama
ilmu alam, di dalam penyelidikannya telah memperoleh hasil yang mendekati
hakekat, dengan diketemukannya bagian – bagian atom yang menyusunnya.
a
Ilmu Physica.
Menurut
ilmu physica modern yang dinamai benda (materie) ialah timbunan tenaga di dalam
susunan yang tetap, dengan kata lain adanya materie bergantung pada adanya
energie (tenaga). Tidak ada energie, tidak mungkin ada materie atau jelasnya
energie itulah yang terlebih dahulu ada sebelum adanya materie (benda). Menurut
hukum kekekalan tenaga tidak ada energie yang hilang lenyap dengan tidak
berubah menjadi keadaan atau lain energie.
Prof.Bolland
mengatakan, bahwa tidak ada materie bebas dari energie dan tidak ada energie
diluar materie. Ucapan Bolland ini hanya berlaku untuk dunia yang empiris –
materialistis, bukan untuk alam yang metaphysic – immaterialistis yang semata –
mata terisi dengan energie – energie yang tak ada batasnya, yang tak terhingga
besarnya dan ada diluar materie. Jelaslah sekarang, bahwa energie itu
pangkalnya materie dan energie ialah faham yang metaphysic dan immaterieel.
Menurut
pendapat Aristoteles bahwa Tuhan adalah Actus Purus, berarti Energie Maha Suci.
Memang “tidak ada daya (energie) yang tidak berasal dari Tuhan”.
Di
dalam ilmu physica kita mengenal berbagai – bagai energie :
- Tenaga mekanik, ialah energie yang diadakan oleh keadaan materiel (berbenda) : tenaga yang lahir dari manusia, hewan, alat – alat, mesin – mesin, dan sebagainya. Energie ini ialah energie yang paling lemah dan timbul sebagai gerakan lahir yang dapat disaksikan dengan panca indra.
- Tenaga termik, ialah energie yang keluar dari hawa panas. Energie ini lebih besar adanya daripada energie mekanik, misalnya uap dari air mendidih yang dapat menggerakkan kereta api, kapal, mesin dan sebagainya.
- Tenaga kimik, ialah energie yang keluar dari proses kimia, diantaranya ada yang sangat hebat kekuatannya, misalnya ledakan dinamit, nitroglycerine, schietkatoen dan sebagainya.
- Tenaga listrik, yang kekuatannya telah diketahui oleh umum; kereta api listrik, mesin listrik, dan sebagainya.
- Tenaga atom, ialah energie yang keluar dari runtuhan atom di dalam electron – electronnya. Energie yang keluar daripada proses ini besar sekali. Misalnya 1 gram radium – emanatie, apabila runtuh didalam electron – electronnya akan mengeluarkan tenaga yang besarnya sama dengan jumlah tenaga dari 160.000.000 kuda.
- Tenaga radio actief, ialah energie yang keluar dari unsure – unsure yang radio actief, misalnya unsure radium, actium, thorium, protactinium dan uranium. Termasuk golongan energie ini ialah sinar tembus dari rontgen, sinar becquerel dan sinar gamma. Sinar – sinar ini terbukti terdiri dari electron – electron yang kehilangan sifatnya sebagai electron dan menggelombang menjadi sinar.
Menurut
Dr.Fritz Khan electron – electron itu terjadi dari pusaran aether. Berhubung
dengan itu maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa electron – electron yang
kehilangan sifatnya di dalam hakekatnya electron – electron itu kembali menjadi
aether. Proses ini selalu disertai oleh sinar yang mempunyai gelombang yang
sangat pendek, hingga dapat menembus segala keadaan.
- Tenaga cosmic, ialah energie dari sinar cosmis yang mempunyai gelombang sangat pendek. Akibat dari energie ini sampai kini masih belum pula dapat ditetapkan, akan tetapi telah dapat dipastikan bahwa sinar ini tidak berasal dari sesuatu di dalam semesta alam kita.
Tenaga
– tenaga yang berupa sinar atau aether
yang menggelombang dinamai tenaga electromagnetic. Tenaga yang berdiri sendiri
dan tidak dapat berubah menjadi tenaga lain ialah gaya berat. Di dalam semesta alam telah
diketahui banyak sekali sinar – sinar atau tenaga electromagnetic. Perbedaan
dari tenaga – tenaga ini satu terhadap yang lain terletak di dalam panjangnya
gelombang.
Di
antara gelombang – gelombang electromagnetic ini hanya sinar cahaya yang
bergelombang 0,000.07 – 0,000.04 cm yang dapat dilihat oleh mata kita, sedang
lain gelombang tidak dapat dilihat. Adapun sinar cosmis, yang mempunyai
gelombang yang paling pendek 0,000.000.000.01 – 0,000.000.000.000.1 cm,
menyinari dunia kita dari tempat yang belum diketahui oleh kita. Dari
pendeknya, gelombang sinar ini dapat menembus segala keadaan, pun dunia kita.
Dengan sendirinya sinar ini dapat menembus otak dan hati kita, apa pengaruhnya
atas otak kita belumlah diketahui.
Seperti
diketahui, diterangkan bahwa sinar cosmis berasal dari sesuatu di luar semesta
alam kita. Mungkin sinar cosmis ini dapat meruntuhkan aether di dalam zat yang
paling halus, yang menjadi pangkal semua zat, benda dan keadaan. Apabila benar,
maka sinar cosmis ini dapat dinamakan tenaga zat mutlak, absolute substantie.
b.
Atoom Physica.
Physica
daripada atom dan intinya (nuclears) yang telah dipelajari oleh ahli – ahli
atom sampai sedalam – dalamnya, walaupun akibatnya menjilma sebagai senjata
yang sangat dahsyat, dipandang dari lain sudut, pengetahuan ini sudah dapat
dipergunakan untuk membuka jalan luas dan jelas menuju kepada hal – hal yang
sampai kini belum dapat didekati oleh rasio untuk disaksikan di dalam
abstractie dan dimengerti hakekatnya.
Melangkah
di atas jalan ini, dari alam lahir menuju ke alam abstract untuk akhirnya
menemui hakekat, yang dasarnya diletakkan oleh atom physica, bukanlah gambaran
yang tidak masuk akal, akan tetapi nanti terbukti bahwa inilah satu – satunya
jalan yang dapat mengembalikan mereka yang telah jauh tersesat di dalam rimba
exacta dan mathematica.
Atoom
physica adalah ilmu pengetahuan exact. Di atas atom adalah alam daya semata,
yang hypothetis akan tetapi tidak dapat disangkal adanya, oleh karena banyak
peristiwa alamiyah yang tidak dapat diterangkan tanpa keadaan yang hypothesis
ini.
Di
atas yang hypothetis inilah dapat diabstractiekan letaknya Yang Mutlak. Untuk
mengerti hubungan antara Yang Mutlak dan yang nisbi, maka kita harus menempuh
jalan yang terbentang luas dan jelas antara kedua keadaan yang dimaksud ini.
Dengan diketemukannya susunan daripada atom, maka benda (materie) sudah dapat didekati hakekatnya. Dan terbukti bahwa bagian – bagian yang terkecil adalah
pemusatan daya semata.
Proton
dan neutron menyusun inti daripada atom adalah padetan, sedang electron adalah
ulekan daripada energie. Dengan pendapatan ini maka ilmu pengetahuan telah tiba
pada batasnya. Batas antara yang nyata dan yang tersembunyi, antara yang fana
dan yang baqa, antara yang materiel dan spiritueel, antara benda dan ruh.
Di
dalam alam antara ini, ilmu pengetahuan dengan langkah setingkat lagi keatas
dapat menemukan mahkotanya, yang pula menjadi pondamen daripada agama, ialah
Tuhan, Hakekat Yang Terakhir. Di dalam alam antara ini, ilmu pengetahuan dan
agama bersua, akibat ditemukannya susunan atom dan bagian – bagiannya.
b
Metaphysica.
Asal
kata metaphysica ialah dari kata – kata : meta = luar atau sesudahnya atau
disampingnya, physica = ilmu alam. Jadi arti letterlijknya ialah apa – apa yang
ada diluar atau disamping alam. Dimana ilmu pengetahuan exact berakhir,
disitulah permulaan dari ilmu metaphysica. Apa – apa yang tidak dapat
diterangkan dengan ilmu pengetahuan alam kita pergunakan ilmu metaphysica. Jadi
sebenarnya ilmu ini termasuk filsafat atau pengetahuan filosofis yang mendekati
pengetahuan religion.
Pada
suatu saat ilmu metaphysica akan menjadi ilmu physica biasa, jika sudah ada
pembuktian nyata. Tidak bedanya dengan sebagian besar hypothese – hypothese
dari ilmu pengetahuan exact pada abad – abad yang lampau, yang pada abad ke 20
ini bukan merupakan hypothese – hypothese (dugaan – dugaan) lagi, karena sudah
menjadi kenyataan. Metaphysica adalah ilmu tentang dasar – dasar yang “tinggi”
atau “dalam” dari hakekat.
Pada
masa sekarang manusia mengenal dirinya sendiri dari pengetahuan dan emotie –
emotienya yang mengatasi dirinya sendiri seperti telepatie, clairvoyance,
cryptoscopie, dematerialisatie dan sebagainya. Pendek kata peristiwa –
peristiwa pada dirinya yang tidak mungkin dapat diterangkan dengan akal. Oleh
sebab itu metaphysica adalah pengetahuan yang sedikit mengenai Yang Mutlak atau
Tuhan dan hakekat daripada tiap sesuatu, akan tetapi tumbuh lebih cepat ke arah
pengetahuan tentang diri manusia sendiri, seperti telah dicita – citakan oleh
Socrates. Jadinya metaphysica masa sekarang ialah ilmu manusia di dalam
keseluruhannya di dalam integrasinya.
d.
Susunan Atoom.
Arti
istilah atom menurut Demokritus (400 tahun sebelum Masehi) oleh para sarjana
zaman sekarang tidak dengan sengaja salah dipergunakan, oleh karena istilah
atom yang berarti tak dapat dibagi – bagi (a = tidak, toom = dibagi – bagi),
terbukti masih mempunyai bagian – bagian yang lebh kecil lagi ialah : electron,
proton dan neutron.
Proton
dan neutron menjadi inti atom (nucleas), sedangkan electronnya berputar – putar
mengelilingi intinya dengan kecepatan yang luar biasa. Adapun yang sesungguhnya
tidak mempunyai bagian itu adalah atom yang sejati :
1. Atoom
daripada tiap – tiap keadaan (materie).
2. Atoom
daripada energie.
3. Atoom
daripada hayat.
4. Atoom
daripada ruh.
5. Atoom
daripada pikiran.
6. Atoom
daripada pembawa tujuan didalam dirinya sendiri dinamai intelectie.
e. Atoom Energie dan Meta
Energie.
Tenaga atom yang baru
diketemukan rahasianya adalah tenaga atom yang diketemukan di dalam benda mati,
yang tidak mungkin dapat dilepaskan dari tangan mereka yang mengingini pemusnahan materiel untuk
memperoleh keuntungan lahir. Tenaga atom yang belum diketahui adalah yang ada
pada makhluk – makhluk hidup, yang pasti akan memberi kebahagiaan hidup.
Tenaga atom mati akan membawa banyak kematian,
sedangkan tenaga atom hidup akan memberi hidup dan kehidupan, adalah tenaga yang
menghidupkan. Mencari hakekat tenaga atom hidup akan berhasil, apabila si
penyelidik tidak didorong oleh nafsu – nafsu yang materialistis, oleh karena
dua kenyataan yang bertentangan tidak mungkin dapat menghasilkan pendapat
sebagai hasil kerja sama ; tidak mungkin kita memperoleh pengetahuan hakekat
hayat dengan membunuh hewan percobaan.
Hakekat
atom hidup hanya dapat diketahui rahasianya hanya oleh penyelidik - penyelidik yang ingin membangun masyarakat
yang akan mengindahkan nilai – nilai spiritueel. Nanti terbukti bahwa energie
atom yang berasal dari benda hidup lebih berkuasa daripada energie atom yang
berasal dari benda mati.
Maka
tidak dapat disangkal bahwa di dalam semesta alam ini sebenarnya ada dua
pangkal segala kenyataan, ialah bahan mati yang menjadi pangkal segala yang
mati dan bahan hidup yang menjadi pangkal segala yang hidup, masing – masing
untuk menjadi proton, neutron dan electron. Karena proton terjadi dari padetan
aether dan electron terjadi dari pusaran aether, maka tidak dapat disingkirkan
anggapan kita bahwa aether itu ada dua jenis. Aether yang menjadi pokok dari
segala keadaan yang mati dan aether yang menjadi pokok dari segala keadaan yang
hidup.
Apakah
tidak lebih baik apabila diadakan patokan bahwa aether itu hanya ada satu jenis,
ialah aether yang hidup, hingga semua electron dapat dianggap hidup karena
semua mempunyai sifat bergerak ? Bagi mereka yang cenderung kepada aliran serba
eka (monisme) memang anggapan ini lebih memuaskan, akan tetapi akibatnya
melanggar kekuasaan Tuhan. Karena dengan ilmu pengetahuan yang makin maju, pada
suatu ketika dapat menyusun bagian – bagian dengan segala alat – alatnya dari
makhluk hidup yang paling sederhana dan menjadi hidup dengan sendirinya. Ini
tidak mungkin, karena kita tentu mengerti bahwa kekuasaan mengadakan makhluk
hidup hanya terletak di satu tangan, ialah Tuhan Yang Maha Esa.
Apabila
electron – electron mati (ion – ion) runtuh dari susunannya ialah atom, maka
tenaga yang keluar daripada proses ini ialah besar sekali. Tenaga yang keluar
ini dinamai tenaga atom (atom energie).
Apabila
electron – electron hidup (bion – bion) keluar dari susunannya ialah ruhani,
maka tenaga yang keluar dari runtuhan ini ialah besar pula, akan tetapi gaib ;
artinya tidak dapat disaksikan secara langsung. Tenaga yang keluar ini dinamai
tenaga gaib (meta energie). Atom energie dan meta energie sebenarnya sama,
hanya berbeda asalnya, yang pertama berasal dari benda mati dan yang kedua
berasal dari benda hidup.
Berhubung
dengan itu meta energie pada hakekatnya lebih tinggi derajatnya daripada atom
energie.
NO.
|
ATOOM - ENERGIE
|
META
- ENERGIE
|
1.
|
Pangkalnya : electron benda (ion).
|
Pangkalnya : electron hidup (bion).
|
2.
|
Terikat di dalam benda.
|
Bebas dari segala ikatan.
|
3.
|
Karena ikatan ini, atom energie tidak
mempunyai kegiatan sendiri.
|
Dapat bergerak dengan kemauan sendiri dan
dengan kecepatan kilat.
|
4.
|
Menjadi bagian dari benda mati.
|
Menjadi bagian dari makhluk hidup, oleh
karena itu energie yang hidup.
|
5.
|
Passief, tidak mempunyai kehendak
sendiri.
|
Actief, karena mempunyai pikiran dan
budhi pekerti.
|
6.
|
Dapat dikerahkan menurut perhitungan.
|
Dapat dikerahkan atas tekanan kemauan
yang teguh.
|
7.
|
Tidak dapat keluar dari benda.
|
Dapat bertindak di luar benda, hingga
dapat meluas ke seluruh alam.
|
8.
|
Atoom
energie dapat meruntuhkan susunan atom dengan hebat (atom bom).
|
Meta energie dapat pula
meruntuhkan susunan atom (dematerialisasi).
|
Dengan
adanya daftar di atas, bagi ummat islam tidaklah heran, sebab mereka percaya
dengan adanya mu’jizat – mu’jizat yang dikaruniakan kepada para Nabi dan Rosul,
adanya karomah – karomah atau ma’unah yang dikaruniakan kepada para Wali.
Adapun istidroj yang diberikan kepada ahli – ahli sihir adalah sangat dilarang
oleh Islam.
2. BERBAGAI – BAGAI ALAM.
a. Alam Nasut atau dunia kebendaan.
Menurut kaum sufi, alam
yang pertama ini dialami oleh manusia setelah ia dilahirkan. Bagaimana alam ini
didiami oleh manusia dengan suka dan dukanya ? Tidak lain ialah dengan
pertolongan badan lahir. Manusia yang hanya sadar akan alam Nasut, jiwanya akan
bergantung kepada keadaan badan lahirnya, oleh karena jiwanya berasal dari
tenaga – tenaga yang tertangkap oleh panca indra. Andaikata badan lahir atau
jasmaninya terutama panca indranya mempunyai kekurangan, maka jiwa itu akan
pula menderita kekurangan walaupun ia kaya dengan benda.
b. Alam Malakut.
Sesudah alam pikiran dan
waham ; di dalam alam ini pikiran manusia tidak terbatas dan tidak terikat oleh
benda. Alam ini lebih besar daripada alam kebendaan, bahkan alam ini berisi
dengan semua keadaan dari semesta alam dan masih dapat menerima lebih banyak
lagi keadaan. Juga telah tersedia semua rencana kejadian dan peristiwa. Alam
ini ialah alam yang didiami oleh para malaikat.
c. Alam Jabbarut.
Alam ini berada diantara
alam Nasut dan alam Malakut. Alam Jabbarut adalah alam atau daerah di dalam
mana pikiran kita berkumpul dan beristirahat pada waktu kita tidur nyenyak.
Pada waktu kita tidur nyenyak, bebas dari suatu impian, pikiran kita diisap
seluruhnya oleh alam Jabbarut atau jelasnya oleh Aku – batin atau super – ego
kita yang ada di dalam alam Jabbarut.
Alam Jabbarut ini ialah
alam yang didiami oleh dewa – dewa, juga oleh lain – lain makhluk yang tak
terlihat oleh mata kita, misalnya : gandarwa, hapsara, raksasa, jin(genius),
setan, iblis, hantu dan sebagainya.
Oleh kaum mystiek, alam
Malakut dan Jabbarut dapat disaksikan di dalam kesadaran, sedang orang biasa
hanya dapat menyaksikan alam Nasut. Orang biasa dapat menyaksikan kedua alam
tersebut hanya di dalam impian, akan tetapi bukan impian sebagai akibat sisa –
sisa pikiran yang masih ada di dalam otak pada waktu mulai tidur. Impian yang
dapat membawa kesadaran kita ke dalam alam Malakut dan Jabbarut ialah impian
sebagai akibat pengembaraan atau gerakan ruhani kita ke dalam kedua alam
tersebut.
d. Alam Lahut.
Ialah alam yang mengatasi
semua alam tadi, yang terisi melulu Zat Tuhan, yang tak ada awal dan akhirnya,
yang tak terbatas. Satu – satunya perkataan yang dapat diberikan ialah Yang
Mutlak.
Manusia dapat melihat isi
alam dengan mata batinnya (sensus interior) yang lazim dinamakan ma’rifat.
Makhluk – makhluk yang bersemayam di dalam alam Malakut dan Jabbarut ialah
makhluk – makhluk hidup yang bebas dari ikatan dengan inti atom, jadinya
terdiri melulu electron – electron. Pun di dalam alam Malakut ini tempat
tinggalnya arwah juga ruh – ruh nenek moyang kita yang telah suci. Selain itu
ruh idlofi atau ruh kudus yang menjadi perantara antara Sabda Tuhan dan
kejadian serta peristiwa, bersemayam pula di alam alam tersebut.
Selain menggerombol
menjadi makhluk – makhluk hidup yang metaphysic, juga menjadi pembawa cita –
cita atau angan – angan (idée) Tuhan yang pelaksanaannya diatur oleh makhluk –
makhluk hidup yang metaphysic tadi hingga berlangsung dengan tertib dan
teratur. Pendek kata alam – alam itu tadi selain menjadi tempat kediaman
makhluk – makhluk hidup yang hanya terdiri daripada electron – electron bebas,
juga menjadi sumber inspirasi, ilham atau intuitie, kasyf dan wahyu yang
menjilma sebagai kitab – kitab suci. Kekuasaan dapat melihat di dalam alam ini adalah
hanya dimiliki oleh orang – orang yang sempurna.
3. ILHAM (INTUITIE), KASYF DAN
WAHYU.
1. Ilham, ialah bisikan sepintas lintas atau
pikiran yang memberi semangat kepada seseorang. Ini bukan wahyu yang
sebenarnya, oleh karena si penerima tidak diberitahukan di dalam ujud
perkataan.
2. Kasyf, ialah dari belakang tabir, seperti suatu
silap mata ; pada keadaan ini seorang melihat suatu silap mata, baik di dalam
tidur maupun di dalam sadar, atau di mana seseorang mendengar perkataan atau
melihat tulisan atau tidak dengan sengaja mengucapkan perkataan itu.
3. Wahyu, yaitu wahyu yang
sebenarnya yang hanya dikaruniakan kepada Rasul – Rasul Tuhan. Ialah sabda –
sabda Tuhan yang disampaikan kepada seseorang oleh malaikat Jibril.
Menurut Bergson bahwa pada
manusia terdapat dua intuitie yaitu infra-intelectueel dan supra-intelectueel.
Yang dimaksud dengan intuitie yang infra-intelectueel ialah intuitie yang
menyertai anasir – anasir pikiran yang masuk ke dalam otak melalui panca indra.
Pada manusia tidaklah melulu terdapat intuitie yang infra-intelectueel, oleh
karena semua ilmu pengetahuan di dalam semua bagian – bagiannya harus
menunjukkan obyectivitas yang tetap, ini terbukti tidaklah demikian. Lama
kelamaan ilmu pengetahuan meninggalkan obyectivitas dan lama kelamaan ilmu
pengetahuan tambah banyak mempergunakan lambang, sejajar dengan pergeseran
penyelidikannya dari keadaan yang physis melalui keadaan yang hidup menuju
keadaan yang metaphysic. Dengan anggapan bahwa kita mempunyai intuitie yang
supra-intelectueel, maka dengan sendirinya antara infra dan supra harus ada
perhubungannya.
Mata rantai perhubungan
yang tertentu antara kedua ini memungkinkan kepada intuitie yang
infra-intelectueel untuk meningkat ke arah intuitie yang supra-intelectueel.
Dengan pertolongan supra-intelectueel intuitie pengetahuan kita tidak lagi
terbatas pada khayal benda yang serba nisbi (relative), akan tetapi akan
mengantarkan ilmu pengetahuan ke arah Yang Mutlak, ialah Tuhan.
Masuk golongan intuitie
yang supra-intelectueel ialah kasyf, wahyu atau wahyul-matloew (wahyu yang
diapalkan). Orang – orang yang tergolong mempunyai intuitie yang supra
intelectueel ialah para wali, para nabi dan para ahli filsafat yang hasil
pikirannya sampai akhir zaman tetap mempunyai harga, bahkan di dalam zaman modern
ini menerima isbat dari fihak yang tidak disangka – sangka.
Berhubung dengan itu pusat
akal dapat disinari oleh tiga kemungkinan :
1. Oleh sinar dari
jin, yang memberi intuitie kepada akal berupa ilham yang mengenai rasa
keindahan dan kesenian, sedangkan para dewa memberi ilham yang mengenai
kecintaan, keadilan dan hikmah.
2. Oleh sinar dari
budhi, yang memberi ilham tentang hakekat ; ilmu pengetahuan dan ilmu filsafat
menerangkan intuitie daripadanya.
3. Oleh sinar dari
setan iblis yang mempengaruhi dua ilham tadi, hingga sebab terakhir dari dua
intuitie tadi mengandung tujuan satanis.
Ditambah dengan
nafsu – nafsu yang datang dari pangkal otak, maka hasil dari ilham –ilham ini
akhirnya mengandung tujuan yang mementingkan hidup keduniaan. Oleh karena itu
ilham – ilham ini dinamai intuitie yang infra-intelectueel.
Akan tetapi
apabila pikiran kita ditingkatkan ke arah budhi, seperti dimaksud oleh Hegel,
maka tenaga – tenaga pikiran tadi masuk ke dalam budhi dan oleh karena itu akan
bebas dari pengaruh setan iblis. Di dalam budhi, pikiran ini sekarang menerima
sinar dari alam Malakut yang berisi dengan malaikat, sabda Tuhan, cita alam,
para arwah, ruh idlofi dan sebagainya.
Apabila pikiran
kita terus kita runcingkan ke arah alam Lahut, maka kita akan menerima sinar
dari isi alam Lahut, ialah sinar dari Tuhan Yang Maha Esa sendiri (Nur Ilahi).
Ini adalah merupakan suatu kebahagiaan yang tertinggi bagi seseorang yang
mencapai tingkatan hidup setinggi ini (ma’rifat).
a. Ukuran ke-empat.
Di dalam ilmu
pengetahuan makhluk – makhluk seperti disebutkan diatas, dinyatakan sebagai
makhluk – makhluk dari ruang ke-empat (dimensi ke-empat). Pawloski denga
mempergunakan theorie dari Hinton dan peringatan dari Boucher memberi
pelajaran, bahwa mereka yang dapat mempergunakan ukuran ke-empat (R4) dapat
melihat bagian dalam dari segala badan benda, dengan tidak dihalang – halangi
oleh dinding – dindingnya, bahkan ini tidak menjadi pertimbangan lagi. Lain
daripada itu bagian – bagian luar dan dalam dari semua badan itu kelihatan oleh
mereka seperti sama tingginya, jadi tidak bertumpuk – tumpuk, tetapi berjajar.
Maeterlink
mengenangkan bahwa makhluk dari ukuran ke-empat barangkali dapat menembus badan
kita seperti cahaya menembus hablur, untuk menimbulkan kesejahteraan atau
malapetaka, kesehatan atau mati kepada kita dengan tidak diketahui atau
diperduli oleh kita.
Alfred Taylor
Schofield menyangka bahwa makhluk dari ukuran ke-empat mempunyai kekuasaan
untuk dapat melihat semua keadaan dengan apa yang ada di dalamnya, tidak
sebagai kenang – kenangan, tapi langsung.
Hinton
mengadakan hypothese menurut mana kelahiran, kemajuan, kecerdasan, mati dan
hidup, ialah tidak lain keadaan yang terjadi oleh karena makhluk-makhluk dari
ruang ke-empat melewati ruang kita. Hypothese ini diperkuat oleh theori –
theori dari perhitungan Prof.Karl Pearsen dalam bukunya “Stralende aether”.
Manusia sebagai
pemimpin dari makhluk – makhluk hidup yang ada di dunia, sudah barang tentu di
dalam jasad – jasadnya terkandung tunas dari (R4). Tunas dari R4 ini tidak lain
ialah ruhani kita, yang halus sekali, tidak nyata, tidak dapat diraba, yang ada
di dalam angan – angan, di dalam kenang – kenangan, penuh dengan daya gaib yang
dapat mengadakan peristiwa – peristiwa ajaib.
Yang kita
ketahui dari ruhani sekarang, ialah bahwa tempat tinggalnya ruhani itu di dalam
ruang dari empat ukuran (R4) ialah ruang dari meta-geometrie, mempunyai sifat –
sifat menurut hukum metaphysica dan mempunyai budhi pekerti yang dikenal di
dalam ilmu meta-physica atau parapsychology.
b. Filsafat.
Ilmu filsafat
yang didasarkan atas akal akan menghasilkan rasionalisme, sehingga bagi mereka
yang mempelajari menurut cara – cara yang rasionalistis, tidak dapat kemungkinan
untuk menerima kesan walaupun sedikit, bahwa dunia keadaan di dalam hakekatnya
hanyalah gambaran daripada pikiran. Untuk aliran positivisme, pengertian
tentang jiwa tidak lagi menarik perhatian dan proses memikir digambarkan
sebagai proses kimia seerti diucapkan Koleschoot “Ohne Phosphor keine Gedanke”.
Menurut Auguste
Comte, yang dimaksud dengan positief ialah rieel atau nyata, berfaedah, pasti
dan tepat, berjasad (corporeel) dan adanya tergantung dari lain keadaan
(relatief). Semua yang ada di atas atau di luarnya : Tuhan, ruh, hakekat hayat
dan tenaga – tenaga, pendek kata semua yang berbau metaphysic dianggapnya
tanggapan kalbu semata – mata atau impian belaka,mysticism anak –anak.
Positivisme
membunuh kepercayaan terhadap adanya Tuhan yan mengatasi segala kenyataan yang
diadakan oleh-Nya, terutama dari mereka yang menganggap dirinya ahli ilmu
pengetahuan, akan tetapi hakekatnya ahli memikir yang sombong. Bukti dari
matinya kepercayaan kepada adanya Tuhan
oleh kaum positief ialah ucapan himpunan kaum monis dari Hackel yang
hanya mempercayai peristiwa – peristiwa di dalam alam menurut hukum – hukumnya
dan menyangkal adanya makhluk – makhluk dan tenaga – tenaga di luar alam.
Kongres kaum
memikir merdeka di Munchen pada tahun 1912 mengambil keputusan di antaranya :
“Kesopanan yang berdasarkan agama itu tidak sopan, karena tidak mempunyai dasar
di dalam dirinya sendiri, akan tetapi di luarnya. Tiap percampuran tangan dari
agama dan kesopanan agama harus dianggap merugikan”. Fauerbach mengatakan bahwa
Tuhan itu waham cita dan sumber yang tidak mempunyai dasar, penuh dengan kebohongan
dan khayal, bertentangan dan kesimpulan – kesimpulan palsu. Sedang Oswald
mengatakan bahwa pengertian tentang Tuhan telah dipenuhi dengan ilmu
pengetahuan, hingga ini baginya tidak dapat disangkal lagi telah menggantikan
pengertian Tuhan.
Kita bangsa
timur mengetahui, bahwa pada umumnya mempunyai aliran falsafat atau pandangan
hidup yang berdasarkan kebatinan ; akan tetapi oleh pengaruh ilmu pengetahuan
exact dan tehnik barat yang sangat menyilaukan, maka sebagian besar dari bangsa
timur tertekan di dalam tabung paksaan hidup yang bukan kodratnya. Ditambah
dengan kenyataan, bahwa hampir seluruh bangsa timur dijajah oleh bangsa barat,
hingga kebebasan untuk mengembangkan kebudayaannya sangat tertekan oleh
penderitaan, kesengsaraan dan aturan – aturan yang memaksa mereka ikut serta
hanyut di dalam arus kehidupan modern yang ditumbuhkan atas hasil ilmu
pengetahuan dan tehnik.
Kemerdekaan
bangsa timur seluruhnya berarti kesempatan tumbuhnya synthese antara kebudayaan
barat dan timur dan ini berarti perubahan nasib seluruh umat manusia, dari umat
manusia yang sengsara karena perselisihan, pertentangan, persengketaan dan
akhirnya peperangan yang tak berakhiran, menjadi umat manusia yang bahagia,
tenteram dan damai.
Aliran – aliran
filsafat yang paling tinggi hanya mencapai tingkatan intuitie, artinya oleh
ilmu filsafat baru diketahui, bahwa memikir kita sebenarnya harus mempergunakan
bagian pusat akal yang menerima ilham yang datang dari luar panca indra.
Lain daripada
itu belum ada satu aliran filsafat yang memperoleh hakekat kenyataan yang
terakhir, oleh karena yang dicapai baru bagian – bagiannya. Selama dua ribu
tahun ilmu filsafat barat belum dapat memecahkan soal – soal pokok. Mengetahui
hakekat kenyataan yang terakhir berarti pula mengetahui hikmah. Ahli – ahli
filsafat timur pada umumnya tergolong orang – orang yang sempurna, karena
mengetahui hikmah dari tiap –tiap sesuatu.
Ilmu filsafat
yang sebenarnya harus merupakan gerak pikiran yang meningkat ke arah kenyataan
yang mutlak. Dengan lenyapnya kenyataan yang mutlak berhenti pula filsafat.
Berhubung dengan itu filsafat yang berdasarkan positivisme atau gerak pikiran
yang memusat kepada kenyataan yang nisbi (relatief), tidak mungkin dapat
dipandang sebagai filsafat.
c. Agama.
Darimana
datangnya agama ? Tidak mungkin dapat dijawab, karena kemana juga kita akan
menjumpai orang, golongan, suku bangsa atau bangsa yang telah menganut suatu
agama yang sesuai dengan tingkatan kemajuan pikirannya, dari animisme sampai
monotheisme.
Ilmu sejarah
tidak berkuasa untuk menyelidiki di dalam gudangnya, agama mana yang menjadi
pangkal pokoknya semua agama. Pun ilmu pengetahuan tidak dapat memberikan
keterangan secara ilmu jiwa, sebab tumbuhnya agama. Kenyataan ini menjadi
bukti, bahwa rasa keagamaan masuk golongan nafsu yang tumbuh sendiri pada
waktunya seperti lain – lain nafsu, yang oleh Islam dinyatakan fitrah.
Berhubung
dengan itu maka di dalam tiap – tiap sanubari manusia bersemayam suatu nafsu
yang mendorong manusia mencari Tuhan, dan oleh karenanya manusia mempunyai
agama. Akan tetapi di dalam meraba – raba mencari Tuhan, sebagian dari umat
manusia belum menemui tingkatan yang paling tinggi. Akibatnya tumbuh berbagai –
bagai agama, yang masing – masing menyembah kepada jin, setan, dewa dsb. Atau
apabila dengan intelectualism, logika dan bukti tidak dapat menemui Tuhan,
Tuhan dianggap tidak ada. Hanya agama yang menyembah kepada Yang Satu (Absoluut
Monistisch), itulah agama yang sempurna.
Fitrah manusia
yang tumbuh untuk mencari sesembahan yakni Tuhan, adalah seperti kisah Nabi
Ibrohim yang telah dilukiskan dalam kitab suci Al-Qur’an, oleh sebab itu agama
hanya dapat diterangkan berasal dari Tuhan. Tuhan adalah syarat mutlak bagi
berkembangnya agama. Wujudnya Tuhan dengan firman – firman-Nya itulah dasar
dari tiap agama.
Kesadaran
tentang adanya Tuhan ialah menyembah kepada Yang Maha Esa. Menyembah kepada
yang Maha Esa menurut cara –cara yang telah ditetapkan oleh yang disembah yakni
Tuhan, berarti menyembah menurut patokan agama , atau dengan lain perkataan
menjalankan syari’atnya.
Pelajaran
syare’at adalah pelajaran patokan dan hukum agama yang lahir, yang kita
kerjakan dengan perbuatan lahir. Perbuatan lahir saja akan pula manjadi tabir
dari hakekat. Maka untuk menembus tirai ini hingga menemukan hakekat, ialah
apabila kita dalam menunaikan wajib terhadap agama, tidak berhenti di dalam
syare’atnya saja, akan tetapi kita tingkatkan ke dalam tharekat (metode),
hakekat bahkan sampai kepada ma’rifat.
Walaupun
demikian, syare’at wajib kita kerjakan dengan sungguh, oleh karena kita
mengenal sesuatu pertama – tama di dalam wujudnya, lahirnya lebih dahulu.
Ibarat kita tidak akan dapat masuk ke dalam rumah apabila kita tidak terlebih
dahulu berada di luarnya. Akan tetapi untuk dapat mengetahui suatu rumah luar
dan dalamnya, maka kita tidak boleh tinggal diluarnya saja, kita harus memasuki
pula.
Demikianlah
kita mengenal sesuatu agama sedalam – dalamnya haruslah dapat dicapai dengan
menyelami makna kebatinannya. Bagi agama Islam adalah tashawuf Islam merupakan
suatu alat untuk mengenal kebesarannya.
Ilmu
pengetahuan sejati, ialah ilmu pengetahuan yang di dalam penyelidikannya menuju
ke arah Yang Mutlak. Ilmu pengetahuan sejati harus merupakan persiapan bagi
religie, dan metaphysica atom itulah yang akan membuka selubung rahasia hidup
dan kehidupan.
Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..
BalasHapusAsslamuAssalamu.. salam sejahtera... Semoga Allah selalu memberi Rahmat dan kesehatan... Perkenalkan nama saya Amin Sugiarto dari Tebuireng Jombang Jawa timur.. saya juga santri Baiturrohman malang.. terimakasih atas buku yang telah di upload, semoga bermanfaat bagi banyak umat menjadi wawasan dan menjadi barokah.
BalasHapusAssalamualaikum pak apakah saya boleh beli bukunya? 🙏
BalasHapusassalamualaikum wr wb ada baiknya buku ini bisa didownload di playstore
BalasHapus